UNICEF Gerakkan Aksi Nasional Tinju Tinja
Untuk memperingati Hari Toilet
Sedunia pada 19 November 2015 lalu, UNICEF Indonesia bersama dengan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia menggelar Aksi Nasional Tinju Tinja. Kampanye Tinju
Tinja ini bertujuan menghapus perilaku ‘Buang Air Besar Sembarangan’ di
Indonesia dengan mengikutsertakan keterlibatan masyarakat terutama kalangan
anak muda, yang diwakili artis Dion Wiyoko dan juga Duta Tinju Tinja Melanie
Subono.
Indonesia adalah Negara kedua dengan
angka BABS terbesar di dunia, setelah India. Sebanyak 2,4 miliar penduduk dunia
tidak memiliki toilet dan 946 juta – atau kurang lebih 1 dari 8 orang di dunia
buang air besar di tempat terbuka. Upaya pemerintah untuk menghapus perilaku
ini patut didukung karena semakin banyak bukti yang menunjukan keterkaitan
antara sanitasi buruk dengan malnutrisi. Sementara itu, sekitar 159 juta balita
mengalami hambatan pertumbuhan dan 50 juta lainnya berat badannya dibawah
rata-rata normal untuk usia mereka.
Sebuah laporan yang dirilis dari
Improving Nutrition Outcomes with Better Water, Sanitation and Hygiene, dari
UNICEF, USAID dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pertama kalinya
menyatukan hasil riset dan studi kasus selam bertahun-tahun yang menunjukan mata
rantai yang menghubungkan sanitasi dan malnutrisi. Menurut laporan tersebut,
kurangnya sanitasi dan perilaku BABS, berkontribusi kepada diare dan penyebaran
parasit perut, yang akhirnya mengakibatkan malnutrisi.
Sanitasi
dan kebersihan dapat membantu mencegah diare yang merupakan penyebeb 9 persen
kematian pada balita setiap tahunnya. Catatan UNICEF menunjukan bahwa 1,7
miliar balita di dunia mengalami kasus diare setiap tahunnya. Sekitar 300.000
balita meninggal setiap tahun, atau lebih dari 800 per hari balita meninggal
dunia dari penyakit diare yang diakibatkan air, sanitasi dan kebersihan yang
buruk. (Angga W/geDoor)